Jumat, 28 September 2007

08175496933

Pagi itu tenggorokanku seperti tersedak biji buah salak ketika tiba-tiba Wahyu bilang ke aku, "Ma, Bagus dah nikah loh..., dapat orang Bantul, lebih cantik lagi!". Aku tahu yang dia maksud adalah perempuan itu jauh lebih cantik dibanding aku. Sontak isi kepalaku jadi menghangat, tapi entah kenapa ada perasaan lega bercampur sakit di dada. Aku dulu pernah mencintainya, dan dia dulu bahkan tak ingin berpisah dengan aku. Sekarang rela tidak rela dia bukan lagi milikku, entah siapa gerangan gadis yang sekarang beruntung itu, aku bahkan tak ingin mengenalnya.

Setelah aku hapus nomor handphonenya dari dalam memory handphoneku, aku tak pernah lagi tau kabar dia. Sudah satu tahun lebih aku berusaha mencarinya kembali, tapi tak pernah aku temukan. Tepat satu hari setelah Wahyu mengatakan hal itu padaku, tak sengaja aku temukan buku agenda lama yang disana tertulis nomor handphone dia.

Aku tak bisa melakukan apa-apa lagi, ini sudah menjadi prinsipku. Aku tak ingin menyakiti orang lain dan menjadi fitnah dalam suatu hubungan keluarga. Hanya saja aku belum sempat berkata apa-apa.

Yang ku ingat terakhir kali aku sms, aku mengatakan ..."Ini akan menjadi sms terakhir aku ke kamu, Bim. Aku hanya tak ingin berlarut-larut seperti ini. Ada Thom di samping aku, dan tak selayaknya aku selalu menyakiti hati dan perasaan dia, walau kenyataannya rasa sayang ini masih tersisa. Terimakasih telah menjadi bagian terindah dalam hidupku, terimakasih untuk selalu bersabar menghadapiku. Aku akan selalu merasa bersalah karena telah terlalu sering menyakiti perasaanmu, tapi aku tetap akan selalu berdo'a untukmu karena hanya itu yang bisa aku lakukan untuk menebus segala salah ini padamu hingga kata maaf darimu mengalir".

Dan aku rela...dan aku harus ikhlas, Bim.

Bagus Adi Chandra, Selamat menempuh hidup baru, bersama mimpimu dan cintamu.

Tidak ada komentar: