Jumat, 30 Desember 2011

HABBATUSSAUDA OBAT KELUARGA

Bukan iklan dan bukan jualan, tapi ini aku share karena kami sekeluarga sudah merasakan manfaatnya. Habbatatussauda adalah bahasa arab dari jintan hitam yang dalam bahasa latinnya nigella sativa. Selain membantu meningkatkan daya tahan tubuh/ immunitas & melancarkan peredaran darah ternyata banyak sekali kegunaan lainnya seperti yang tertulis pada Hadist Riwayat Buchori & Muslim : "Sesungguhnya di dalam habbatussauda (jintan hitam) terdapat penyembuh dari berbagai penyakit, kecuali kematian.
Sudah beberapa tahun ini kami mengkonsumsi habbatussauda yang sudah dikemas dalam kapsul. Alhamdulillah, suamiku yang dulunya sering sakit sekarang jadi jauh lebih sehat, gak gampang sakit, kecuali kalo emang sudah kelewatan capeknya, tetep laah ... namanya juga manusia, kalo gak pake sakit malah aneh. Kebetulan sekali saya milih jintan hitam produksi Vicomas Internasional yang diberi nama Cap Kurma Ajwa, karena komposisinya yang 100% nigella sativa tanpa tambahan zat apapun.

 foto diambil dari rumahherbalalami

Kegunaan atau khasiat dari habbatussauda antara lain: mengatasi  rematik, asam urat, peradangan tenggorokan, sendi, migrain, alergi, mengobati gangguan jantung, ginjal, liver, kencing manis, paru-paru kronis, sesak napas, asthma, wasir, insomnia, stroke, membantu menormalkan/ menstabilkan kolesterol, darah  tinggi, anemia, membantu mengobati kanker dan membuang racun dalam tubuh, serta mampu meningkatkan produksi ASI.

PELAJARAN BERHARGA HARI INI


Sebenernya tulisan ini sebelumnya pernah saya posting di blog imadawwas works site , tapi kayanya lebih pas kalo aku hadirkan di sini dan melebelinya sebagai salah satu kisah teladan *dari saya ^_^*.
Pelajaran berharga hari ini tentang STATUS!

Saat saya mendengar apa yang dikatakan oleh salah seorang dosen senior, kalau kita sebagai perempuan butuh pekerjaan ini karena status yang bisa membuat bangga, saya merasa malu!
Memang benar, kalau dilihat secara finansial, gaji dosen tidak bisa menutup pengeluaran bulanan saya dan keluarga. Bukannya saya tidak bersyukur, tetapi itu realita.
Apa gunanya setiap tahun saya mencoba membenahi performa saya dalam mengajar? semua saya lakukan untuk mahasiswa saya, dengan passion dan harapan mereka bisa jauh lebih baik dari pada saya nantinya.
Saya sering merasa sedih ketika apa yang terucap di depan kelas tak terhiraukan oleh mereka. Saya sedih karena merasa mahasiswa saya terlihat sebagai gelas plastik yang penuh air. Namun itu tak membenamkan semangat saya untuk berbagi dengan mereka, karena tanpa sadar mereka juga telah membaginya untuk saya. Menjadikan saya lebih kuat dan saya yakin hidup untuk berbagi akan lebih baik dari pada sekedar untuk status!

Kamis, 29 Desember 2011

BE A LECTUREPRENEUR

Wesss, tiba-tiba saya ingat punya blog ini. Rasanya asik juga kalo diaktifkan lagi, apalagi sekarang lagi tren bergalau-galau ria, hahah...dan hari ini juga lagi ngeh kalo tampilan antar muka blognya bisa dirubah *kasian*.

Karena gak tau harus nulis apa, jadi saya copy paste aja pengalaman kemaren ikutan Lecture For Lecturer selama 3 hari di JNM. Alhamdulillah ada bapak-bapak yang sudah baeeek banget memberi sponsor kepada saya dengan ikhlas untuk mengikuti acara ini yang lumayan banget ongkosnya. Saya doakan bapak tersebut mendapatkan rizky yang melimpah dan tiada putus-putusnya, amin.

LFL bigitu kami menyebutnya, adalah semacam diklat/ pelatihan yang dirancang oleh ADGI khusus untuk para pengajar desain komunikasi visual dalam rangka membentuk pribadi para pengajar dkv di indonesia sebagai seorang Lecturepreneur *istilah dari om Arief Budiman - CEO PT. Petakumpet yang jadi salah satu mentor di acara tersebut*. Walau akhirnya terkesan mendoktrin karena setelah acara selesai pressurenya masih aja kerasa dan bikin sedikit frustasi dan lepi *lelah-pikiran *_*.

LFL berlangsung dari tanggal 15 s/d 17 Desember 2011 dimentori antara lain oleh Sumbo Tinarbuko - semiotiker sejati Indonesia & Agus Pitranto - Bohlam Atmajaya dihari pertama, dan Andika DJ - CEO Syafa'at Marcomm & Arief Budiman - CEO PT. Petakumpet dihari kedua. Sebagai puncak acara adalah pada hari ke tiga kita wajib & harus menjawab tantangan ke 4 mentor untuk mepresentasikan tugas yang diberikan di hari pertama dan kedua. Kesimpulannya kami dipaksa menjadi mahasiswa! Disuruh mendengarkan, diberi tugas, selesai jam 9 malam, pulang dan masih harus lembur *sssiiiiaaaal* tapi itulah asyiknya, dan yg lebih sakit lagi di ketawain suami....:_(.

Walau kemaren saya tidak bisa menunjukan bintang terang saya karena presentasi yang kacau karena melihat tampang salah satu mentor sekaligus juri di acara tersebut, namun saya sangat menikmati suasana dan semangat acaranya. Selain itu nambah networking dan pengalaman. Ternyata saya bukanlah dosen yang sempurna, itu saja yg terlintas dikepala saya saat mengakhiri kuliah di LFL.

Poster LFL ADGI 2011


Para peserta LFL ADGI 2011 dan para mentor 

Ini adalah rangkuman catatan pengalaman mengikuti LFL dari hari pertama sampai hari terakhir:
Dari hari pertama, materi pak sumbo tentang tanda. Saya merasa lebih peka dan merasa perlu mendokumentasikan hal yang tadinya saya anggap remeh temeh menjadi sesuatu yang bisa dimaknai. Kepekaan yang seharusnya dimiliki oleh seorang pengajar bahasa gambar di kampus dkv. Semoga kepekaan itu dapat saya implementasikan dalam sebuah metode pengajaran yang lebih menarik. 

Dari materi Pak Agus, rasanya saya harus berkaca dan introspeksi diri. Sebagai seorang dosen mungkin saya belum mampu mengajar dengan baik dan menarik mahasiswa percaya pada kredibilitas saya. Apa yang dilakukan mahasiswa saya mungkin memang salah, tapi saya juga belum tentu benar. Bagaimana bisa mendidik kalau cara mengajar kita belum benar? Menurut saya, dosen itu ya seperti pak Agus!

Di hari kedua, Pak Andika dan Mas Arif memberikan clue pada saya kalau kreatifitas yang hebat harus didukung oleh motivasi yang kuat. 

Dan di hari terakhir, saya merasa menjadi seorang mahasiswa yang melakukan banyak sekali kesalahan dan mendapat pencerahan dari para dosen, dan saya harus memperbaikinya. Saya percaya pengalaman adalah guru yg terbaik dan kesalahan adalah hal yang harus terjadi pada diri saya untuk berhasil menjadi orang yang jauh lebih menarik dan lebih baik lagi.